Jumat, 10 Juni 2011

Gunung Dieng mengalami peningkatan aktivitas berupa gempa yang disertai dengan keluarnya gas beracun.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengkhawatirkan gas beracun CO2 tidak hanya muncul dari Kawah Timbang, Gunung Dieng, tetapi juga dari rekahan yang terjadi akibat gempa.
Koordinasi dengan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) terus dilakukan untuk membantu evakuasi dusun yang terancam, yaitu dusun Simbar dan Serang, demikian dituturkan oleh kepala PVMBG, bapak Surono.
Peningkatan energi gempa bumi masih terjadi, menunjukkan bahwa tekanan dari dalam Gunung Dieng masih ada dan sedang mencari jalan keluar. Gas beracun ini dikhawatirkan tidak hanya keluar melalui Kawah Timbang Gunung Dieng, tapi juga melalui rekahan terbuka yang terjadi di area dusun-dusun yang dilintasi, terutama dusun Simbar dan Serang seperti telah disebutkan di atas.
Sementara itu, konsentrasi kadar CO2 di sekitar kawah telah terlihat ada peningkatan hingga 10 kali lipat, terhitung sejak status Dieng diberitakan dalam kondisi waspada di awal pekan ke-3 bulan Mei hingga akhir Mei lalu.
Hembusan gas teramati telah terjadi beberapa kali dengan konsentrasi yang semakin meninggi. Masyarakat sekitar Kawah Dieng belum disarankan untuk membali ke pemukimannya untuk menghindari bahaya dari gas beracun tersebut, agar tragedi Kawah Sinila di tahun 1979 tidak perlu terulang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar